TEKNIK SURVEY PEMETAAN
BLOG JURUSAN TSP SMK 1 BLORA
Jumat, 23 Desember 2011
Bekal yang ingin berkarir di perkebunan
MENANAM KELAPA SAWIT
Disusun Oleh : Faifson Siagian
Daftar isi :
1.Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam
• Memancang
• Melubang
• Pupuk Lubang
2.Menanam Kelapa Sawit
• Persiapan Di Pembibitan
• Administrasi Transport
• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan Dan Ecer Bibit
• Penanaman
• Konsolidasi Pokok Doyong Dan Penyisipan
1. Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam
Pola tanam yang digunakan adalah segitiga sama sisi pada areal datar
sampai bergelombang, sedangkan untuk areal yang berbukit dengan sudut
kemiringan 120 perlu dibuat teras kontur dengan jarak tanam sesuai
dengan ketentuan.
Alasan mengapa menggunakan pola tanam segitiga sama sisi yaitu :
Tajuk jika dilihat dari atas terlihat bulat, oleh karena itu semua
ruangan tertutupi – tidak ada ruangan kosongsehingga dapat
menghambat/mengurangi pertumbuhan gulma.
Populasi per Ha lebih optimum jika dibandingkan dengan pola tanam
persegi.
Efektif dan efisien dalam penyerapan unsur hara karena akar tanaman
menebar penuh – luas tajuk sama dengan luas akar
Pola tanam dikaitkan dengan :
Jenis tanah. Pada tanah mineral jarak tanamnya lebih renggang
dibandingkan pada tanah gambut.
Kesuburan tanah. Pada tanah yang subur jarak tanamnya lebih renggang
dibandingkan pada tanah yang tidak subur.
Bibit yang digunakan
Tipe A Laju pertumbuhan > 80 cm/tahun, untuk tanah mineral
Tipe B Laju pertumbuhan 70 – 80 cm/tahun,untuk tanah mineral dan dapat
digunakan untuk daerah berbukit
Tipe C Laju pertumbuhan 60 – 70 cm/tahun, untuk tanah gambut dan dapat
digunakan untuk daerah berbukit
Tipe D Laju pertumbuhan < 60 cm/tahun, untuk tanah gambut
Populasi tanaman menurut jarak tanam
Pola tanam Populasi pokok/Ha Anjuran pada tipe/Jenis tanah
dan Bahan tanaman
9.5 X 9.5 X 9.5 127 – 128 D X P
Marihat
9.4 X 9.4 X 9.4 130 – 131 D X P
Marihat
9.2 X 9.2 X 9.2 135 – 136 D X P
Marihat
9.0 X 9.0 X 9.0 142 – 143 D X P
Socfindo/Rispa
8.8 X 8.8 X 8.8 149 – 150
Tanah gambut
8.6 X 8.6 X 8.6 155 – 156
Tanah Gambut
• Memancang
Tujuan memancang :
- Memberi tanda-tanda untuk pembuatan lubang tanam.
- Sebagai pedoman untuk pembuatan jalan, parit, stacking,
teras/kontur/tapak kuda dan menanam kacangan.
Organisasi memancang :
Setiap team (regu) pemancang terdiri atas 5 (lima) orang yaitu :
- 1 (satu) orang tukang teropong
- 2 (dua) orang tukang pancang
- 2 (dua) orang tukang tarik tali
Norma prestasi memancang 0.15 – 0.2 Ha/HK.
Bahan dan alat :
- Kompas sunto
- Abney level/Clinometer
- Kayu pancang ( pancang induk atau anak pancang)
- Tali rami atau kawat
- Kayu berbentuk Y
Pemancangan di areal datarJarak tanam disesuaikan dengan table di atas
Arah barisan tanaman Timurr – Barat
Buat pancang kepala setinggi 2.5 m dan bagian atasnya (± 30 cm) di
cat putih dengan tujuan agar dapat dilihat.
Menentukan batas-batas daerah/blok yang akan dipancang dan
ditetapkan sebuah patokan untuk memancang. Usahakan titik tersebut
adalah salah satu pertemuan antara Collection Road dan Main Road.
Dari titik tersebut ditarik garis lurus Utara – Selatan (0 – 1800),
lalu dipasang pancang kepala, dengan jarak antar pancang 7.8 m, hingga
batas areal/blok yang hendak dipancang.
Dari titik yang sama dibuat garis tegak lurus arah Timur – Barat (90
– 2700), pancang kepala dipasang dengan jarak antar pancang 100 m.
Pemancangan areal bergelombang dan berbukit
Terdapapat 2 (dua) cara untuk pemancangan yaitu pemancangan areal datar
(cara biasa) dan dengan system teras kontur. Untuk cara biasa perlu atau
harus dibuat tapak kuda/teras individu.
Pada pemancangan system teras kontur, jarak antar kontur dibuat sesuai
dengan proyeksi jarak antar barisan pada pemancangan areal daar,
sedangkan jarak pokok dalam kontur diusahakan sama dengan jarak pokok
pada areal datar. Buat pancang tanam di kontur pertama, pancang kedua
pada kontur yang sama berjarak sama dengan jarak antar dua pokok dalam
barisan pada areal datar. Pancang ketiga dan seterusnya dibuat dengan
cara yag sama. Pancang pada kontur kedua dibuat dengan cara membuat
segitiga proyeksi yang menhubungkan dua pokok di kontur pertama dengan
satu pokok di kontur kedua. Kemudian seperti cara di atas dilakukan
pemancangan untuk semua kontur dan seterusnya dikerjakan hingga kontur
terakhir.
• Melubang
Lubang tanam telah dipersiapkan minimal 6 bulan sebelum tanam untuk
mengurangi kemasaman tanah.
Tujuan :
Memberikan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman pada saat awal
penanaman.
Mempermudah peresapan pupuk ke dalam tanah sehingga mempercepat
tanaman mengabsorbsi pupuk tersebut.
Peralatan :
- Cangkul
- Alat pengukur (Mal/Patron) dengan ukuran 90 X 90 X 60 cm
- Takaran pupuk – terbuat dari triplek berbentuk kubus atau wadah dari
plastik yang sudah distandarisasi.
Teknis melubang :
Dari pancang tanam dibersihkan (radius 1 m) dari sampah, akar-akar
atau tunggul yang ada di permukaan tanah. Jika pada lokasi lubang tanam
terdapat tunggul kayu yang tidak dapat dibongkar maka lubang tanam dapat
digeser sedikit tetapi tetap mengikuti arah barisan.
Anak pancang dicabut, kemudian tanah digali dengan ukuran 90 X 90 X
60 cm. Tanah hasil galian dipisahkan antara topsoil (selatan) dan
subsoil (utara). Peletakkan tanah hasil galian harus konsisten. Setelah
selesai anak pancang diletakkan kembali pada posisi semula
(ditengah-tengah lubang tersebut).
Pembuatan lubang tanam pada tanah gambut adalah hole in hole,
gunanya agar bibit tidak tumbang atau doyong. Pada tanah gambut yang
tidak begitu dalam dapat juga tidak dilakuka hole in hole, namun tanah
dipadatkan terlebih dahulu dengan menggunakan excavator. Pada saat
pembuatan lubang tanam airnya terlebih dahulu dikurangi yaitu dengan
pembuatan parit 1 x 1 x 1 m (parit cacing), gunanya untuk mempermudah
penggalian.
Untuk daerah rendahan atau rawa dapat digunakan tapak timbun. Ini
dilakukan setelah tanam dan tenaga kerja cukup.
• Pupuk Lubang
Jenis pupuk :
- Tanah mineral : 300 gram TSP untuk setiap lubang tanam
- Tanah gambut : 300 gram TSP (500 gram RP) dan 15 gram CuSO4.
Teknis memupuk :
Topsoil dimasukkan ke dalam lubang tanam hingga ketinggian 20 – 25
cm permukaan bola tanah harus sejajar dengan permukaan tanah asli.
Cangkul dapat dibuat sebagai mal.
Pupuk ditaburkan secara merata ke dalam lubang tanam. Pemberian
pupuk sebaiknya dilakukan 3 tahap yaitu 100 gram untuk setiap tahapnya
diselingi dengan penimbunan lubang tanah.
2. Menanam Kelapa Sawit
• Persiapan Di Pembibitan
Bibit kelapa sawit siap tanam ke lapagan pada umur 10 – 12 bulan. Bila
lewat umur, bibit tersebut harus dipangkas. Pemangkasan bentuk kerucut
yang sudut kemiringannya 30 – 450, dengan demikian daun termudah
merupakan puncak kerucut. Jika penanaman belum dapat dipastikan,
sebaiknya bibit dipangkas 6 bulan sekali. Kebutuhan tenaga kerja untuk
pemangkasan yaitu 40 bibit/HK.
Satu bulan sebelum pemindahan ke lapangan dan diulangi lagi dua minggu
kemudian, large bag diangkat dan diputar 1800 untuk memutuskan perakaran
tanaman yang telah menembus large bag sehingga mengurangi shock saat
ditanam kelapangan. Cara lain yaitu large bag dimiringkan kemudian
akarnya dipotong.
Bibit yang akan ditanam ke lapangan harus disiram sampai tanah dalam
large bag jenuh air. Pemindahan bibit ke lapangan harus berdasarkan
kelompok bibit atau jenis bibit.
• Administrasi Transport
- Divisi mengajukan surat permintaan bibit melalui kantor besar kebun.
- Kantor besar kebun mengeluarkan DO (Delivery Order) rangkap 4.
- DO diserahkan ke bagian transport dan disahkan.
- Bagian transport (supir) menyerahkan DO ke bagian bibitan dan
disahkan.
- Jumlah bibit yang dimuat/diangkut harus sesuai DO.
- Setelah bibit sampai tujuan, DO harus disahkan oleh penerima bibit
(Divisi).
- DO yang telah disahkan didistribusikan kepada Kantor besar, Divisi,
Bibitan, dan bagian transport.
• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan dan Ecer Bibit
Dibutuhkan 3 orang untuk bongkar muat bibit, 1 orang di kendaraan 2
orang untuk muat dan bongkar bibit (menyusun bibit di tanah).
Bibit dibongkar pada tempat-tempat yang telah ditetapkan (titik
pembongkaran). Harus jelas berapa jumlah bibit yang harus diturunkan
pada setiap titik pembongkaran.
Pembongkaran dan pengeceran bibit dari titik pembongkaran ke lubang
tanam harus hati-hati jangan sampai bola tanah pecah. Bibit harus
diangkat berdiri dan bagian bawahnya ditopang dengan bahu. Jangan
diangkat pada leher akarnya, pengangkatan harus dilakukan pada bola
tanahnya secara hati-hati.
Bibit diletakkan di sebelah selatan lubang tanam secara hati-hati,
jangan dibanting. Peletakkan bibit harus konsisten.
Bibit harus sudah diecer ke dalam blok bersama-sama dengan kantong
plastik yang berisikan pupuk lubang tanam sehari sebelum penanaman.
• Penanaman
Pancang tanam dicabut.
Lubang tanam diisi/ditimbun top soil dan dipadatkan (ketebalan ± 25
cm) dengan cara diinjak.
Pupuk lubang dimasukkan 1/3 bagian.
Large bag disobek dengan menggunakan pisau atau parang.
Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan hati-hati (jangan
dibanting atau dihentakkan). Permukaan bola tanah harus sejajar dengan
permukaan tanah asli. Jika belum sejajar topsoil dapat ditambah atau
dikurangi.
Large bag ditarik sehingga bola tanah saja yang berada di dalam
lubang tanam.
Ditimbun tanah topsoil , dipadatkan dengan cara diinjak tanah
timbunan di sisi bola tanah. Jangan sampai menginjak bola tanah.
Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi.
Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak tanah
timbunan di sisi bola tanah.
Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi (sisanya).
Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak tanah
timbunan. Penimbunan dilakukan hingga permukaan bola tanah sejajar
dengan permukaan tanah asli.
Pancang tanam diletakkan disebelah selatan dan large bag diikat pada
pancang tanam tersebut – peletakkan pancang tanam harus konsisten untuk
setiap titik tanam.
Sebelum penimbunan posisi bibit harus tegak sehingga daunnya
menghadap kea rah tiga jurusan ( sistem mata lima).
Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari pada penanaman yaitu :
- Bibit ditanam terlalu dalam
- Bibit ditanam miring atau tidak tegak
- Tanah pada large bag (bola tanah) dipecah dan dibuang.
- Large bag tidak dibuka sebelum bibit ditanam.
• Konsolidasi pokok doyong dan penyisipan
Pekerjaan konsolidasi (menegakkan) pokok doyong hanya dilakukan 1 rotasi
yaitu 1 minggu setelah penanaman. Bahkan hal ini tidap perlu dilakukan
apabila penanaman sudah dilakukan dengan benar, kecuali bila terjadi
angina kencang dan hujan yang sangat lebat sehingga pokok doyong.
Penyisipan merupakan mengganti pokok yang mati dan pokok yang abnormal
yang lolos dari seleksi di pembibitan.
Tujuan penyisipan :
- Untuk mendapatkan produksi per hektar yang maksimal.
- Menekan pertumbuhan lalang dan gulma lainnya.
Pekerjaan awal sisipan yang penting adalah sensus dan identifikasi
pokok. Prisisp pelaksanaan teknis ( bibit dan tanam) sama dengan
pekerjaan penanaman. Pokok sisipan ditanam pada bekas tanaman yang sudah
dibongkar agar barisan tanaman tetap lurus. Pemeliharaan pokok sisipan
dilakukan sesuai dengan pemeliharaan (rotasi perawatan) tanaman asli.
Tips Bagi Siswa Yang baru lulus dan yang ingin terjun ke dunia industri
ini dia tips bagi kalian yang ingin terjun keduia industri setelah lulus sekolah:
1. mantapkan hati kalian bila ingin terjun ke dunia industri
2. pilih perusahan yang ingin kalian tempati
3. lihat latar belakang perusahaan
4. mintalah pertimbangan kepada keluarga
5. jangan terpaku hanya kepada 1 perusahan
6. jangan menyerah apabila gagal dalam proses rekruitmen masih banayak perusahaan lainya
Tips bagi karyawan baru:
1. selalu hormat kepada senior ( tetapi tidak tunduk)
2. keluarkan kemampuan terbaik anda
3. selalu jaga nama baik perusahaan walaupun perusahaan kita buruk
4. loyal terhadap pimpinan
5. cari teman sebanyak mungkin
6. jangan malu belajar dari orang yang posisinya di bawah kita
7. pelajari hal-hal baru
8. apabila anda atasan jangan sekali-kali mencoba menunjukan sesuatu dengan kaki anda
9. senyum dan ramah lah kepada semua orang
10. jangan bocorkan rahasia perusahaan
11. selalu profesional
Kamis, 22 Desember 2011
BAGIAN-BAGIAN THEODOLIT (TOPCON)
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam
theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon
(detik).
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah,
theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan
situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah
fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya
dibuat 90ยบ.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan
kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering
digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan
pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu
bangunan bertingkat.
A. BAGIAN – BAGIAN DARI THEODOLIT
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari :
o Teropong / Teleskope
o Nivo tabung
o Sekrup Okuler dan Objektif
o Sekrup Gerak Vertikal
o Sekrup gerak horizontal
o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
o Nivo kotak
o Sekrup pengunci teropong
o Sekrup pengunci sudut vertical
o Sekrup pengatur menit dan detik
o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
MACAM-MACAM ALAT UKUR TANAH
ALAT UKUR JARAK LANGSUNG
♣ Kayu ukur, terbuat dari kayu yang panjangnya 3 atau 5 m dan berskala.
Skala terkecil adalah 0,1 m.
♣ Pita ukur kain, terbuat dari bahan kain. Pita ukur kain ini jarang
digunakan karena kurang kuat dan cepat rusak. Panjangnya antara 10 – 50 m
dan lebarnya sekitar 15 mm.
♣ Pita ukur fiber, terbuat dari serat rami dan diperkuat dengan anyaman
kawat halus dan ada pula yang terbuat dari campuran serat gelas
(fiberglass). Pita ukur ini ringan, tidak mudah bengkok, dan mudah
memakainya. Kelemahannya sangat mudah memuai dan menyusut akibat
kelembaban udara.
♣ Pita ukur baja, terbuat dari baja karbon atau baja anti karat. Skala
terkecil 1 mm. Pemuaian dan penyusutan pita ukur baja tergantung pada
perubahan temperatur dan tegangan. Angka muai pita ukur baja sekitar
12x10-6/oC.
♣ Pita ukur invar, terbuat dari campuran tahan panas yaitu campuran baja
dan nikel.
♣ Rantai ukur, terbuat dari bahan baja dan terdiri dari batang-batang
pendek yang dihubungkan satu sama lain dengan simpul-simpul berbentuk
lingkaran (mata rantai).
ALAT UKUR JARAK TIDAK LANGSUNG
♣ Alat pengukur sudut (theodolit) dengan sublense bar (rambu basis
datar)
♣ Alat pengukur sudut (theodolit) dengan rambu basis tegak
♣ Theodolit yang teropongnya dilengkapi benang silang tetap (stadia
hairs)
♣ Tachimeter, theodolit yang teropongnya dilengkapi benang silang
diafragma bergerak (diafragma hammer fennel)
♣ Alat pengukur jarak elektronik (electronic distance meter/EDM)
ALAT PENGUKUR BEDA TINGGI
Alat pengukur beda tinggi antara dua titik di atas permukaan tanah
adalah alat sipat datar (waterpass)
lmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
dinamakan ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud :
Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian
besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Pada maksud kedua inilah yang sering disebut dengan istilah pemetaan.
Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu :
Geodetic Surveying
Plan Surveying
Perbedaan prinsip dari dua jenis pengukuran dan pemetaan di atas adalah :
Geodetic surveying suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan
bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Geodetic Surveying adalah
llmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi bentuk kelengkungan
bumi atau pada kelengkungan bola.
Plan Surveying adalah merupakan llmu seni, dan teknologi untuk
menyajikan bentuk
permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang
yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit
yaitu berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km.
Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah.
Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola
yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal
tersebut terbukti dengan adanya pegunungan, Lereng - lereng, dan jurang
jurang. Karena bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu
bidang matematis. Para pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi
tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak
beraturan ini, oleh sebab itu, mereka berusaha mencari bentuk sistematis
yang dapat mendekati bentuk bumi
Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi. Namum pada
hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub -
kutubnya, hal ini terlihat dari Fenomena lebih panjangnya jarak
lingkaran pada bagian equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran
yang melalui kutub utara dan kutub selatan dan akhirnya para ahli
memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan ellips yang berputar dimana
sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang menghubungkan kutub utara dan
sumbu kutub selatan yang merupakan poros perputaran bumi, sedangkan
sumbu panjangnya adalah sumbu yang menghubungkan equator dengan equator
yang lain dipermukaan sebaliknya.
Kamis, 20 Oktober 2011
Tetap Jaga Silahturami
Kepada semua keluarga besar GEOMATIC ENGINEER SYSTEM. hehehe julukan
baru buat alumni TSP SMK 1 BLORA. Tetap jaga Silaturahmi . salam hangat
dari kami,,, bisa berbagi di FB: SURVEY COMMUNITY BLORA<< Ttap
Cermat Cepat Tepat. Jaga Nama Baik Almamater....
Langganan:
Entri (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar